Minggu, 25 Juli 2010

Benarkah Nasi Putih Makanan Tak Sehat ?

Mengkonsumsi nasi putih sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Namun Peneliti dari Universitas Harvard menemukan bahwa mengkonsumsi nasi putih sangat tidak sehat untuk para penderita diabetes. Lalu, makanan apa yang bisa menggantikan nasi putih?

Seperti dikutip dari laman Genius Beauty, peneliti menyatakan bahwa beras merah bisa menggantikan nasi putih, bahkan menurunkan risiko diabetes hingga 16 persen.

Mengganti nasi putih dengan beras merah merupakan salah satu cara terbaik menekan peningkatan gula darah. Alasannya, nasi halus atau putih bisa meningkatan kadar gula darah Anda.

Studi ini dilakukan di AS yang melibatkan lebih dari 200 ribu orang. Hasil penelitian, ditemukan bahwa porsi makan 150 gram beras putih lebih dari lima kali seminggu meningkatkan risiko diabetes sebesar 17 persen dibandingkan dengan orang-orang yang makan hanya satu porsi nasi dalam sebulan.

Hal ini dijelaskan oleh fakta bahwa beras merah kaya serat yang bisa digunakan untuk diet. Penggilingan beras coklat menghapus sebagian besar serat tersebut, sehingga kadar glukosa darah lebih tinggi.

Beras putih lebih sehat daripada beras putih dilihat dari konten serat dan nutrisi. Bran atau bekatul dari gabah mengandung vitamin B, mineral, serat, asam folat, juga kaya kalium, seng, tembaga, dan yodium. Selain itu beras pecah kulit memiliki rasa kacang ringan.

Jadi pecinta nasi putih harus beralih ke beras merah dan biji-bijian lainnya. Para peneliti merekomendasikan mereka yang suka makan banyak nasi putih untuk menggantinya dengan beras merah.

Kamis, 22 Juli 2010

Solusi Hadapi Anak yang Sering Bicara Kasar

Balita merupakan usia emas seorang anak. Pada usia ini, si kecil mudah menyerap informasi, karena kemampuan belajar dan daya tangkapnya yang masih sensitif.

Akibatnya, jika si kecil mendengar hal positif maupun negatif, dia akan mudah menirunya. Yang jadi masalah, bagaimana bila buah hati jadi sering berkata kasar atau mengumpat?

Berikut ini beberapa tips untuk ibu cara menangani balita yang mulai sering mengumpat:

1. Jauhkan anak dari aktivitasnya saat ia mengumpat. Misalnya, ketika sang anak sedang bermain sendiri atau bersama teman-temannya. Ibu perlu perhatian penuh pada si kecil tanpa memberi kesan menghakimi di depan publik bahwa sang anak melakukan kesalahan.

2. Mintalah anak untuk mengulangi kata-kata (umpatan) yang diucapkannya dalam bentuk kalimat tanya, sehingga ibu bisa mendengar dengan jelas kata yang dimaksud. Bisa jadi, kata-kata itu bukan umpatan namun hanya terdengar seperti mengumpat. Jika ini terjadi, jangan lakukan apa-apa, apalagi berkata “Ooh, Mama kira ade bicara...,” karena hal itu bisa mengenalkan anak kepada kata umpatan tersebut.

3.Jika anak benar-benar mengumpat atau berkata kasar, jangan memarahi dan berteriak kepadanya. Tidak perlu memberi hukuman karena kata umpatan itu merupakan kali pertama sang anak dan ibu harus mampu menanganinya dengan baik.

4. Genggam tangan sang anak, tatap matanya, dan katakan dengan suara lembut bahwa kata yang diucapkannya bukan kata yang baik dan tidak pantas diucapkan di rumah. Ingatlah untuk selalu menggunakan nada bicara yang bersahabat tanpa menunjukkan kemarahan.

5. Saat si kecil mengerti bahwa yang diucapkannya salah, beri anak pelukan dan katakan, itu bukan kesalahannya karena ia tidak tahu bahwa mengumpat adalah sesuatu yang buruk. Kemudian, biarkan anak kembali pada aktivitasnya.

6. Jika umpatan ini adalah kali kedua, katakan kepada anak dengan nada suara agak tegas, bahwa ia tidak boleh menggunakan kata itu di dalam rumah. Katakan, jika si anak mengulanginya lagi maka ibu akan memberi hukuman karena kalimat itu tidak pantas diucapkan.

7. Jika umpatan terjadi selama tiga kali, ibu harus melakukan aksi yang lebih keras dan disiplin karena anak sudah mengetahui buruknya kata mengumpat, namun tetap melakukannya. Jangan mengurungkan pemberian hukuman. Bersikap tegas dan hentikan umpatan tersebut sebelum menjadi kebiasaan buruk bagi anak.

Rabu, 21 Juli 2010

Tentang Objective C

Apa yang dimaksud dengan objective C?
Objective C adalah sebuah bahasa pemrograman yang dipilih oleh Apple yang digunakan untuk membuat aplikasi di Iphone dan Mac Systems. Untuk mempelajari Objective C kamu diharapakan sudah berpengalaman dalam proggaming C. Bila kamu sudah mempunyai pengetahuan yang cukup di pemrograman C kamu dapat cepat mempelajari Objective C dan memulai membuat aplikasi di Iphone dan Mac Systems. Jika kamu tidak mengetahui C diharapkan mempelajarinya terlebih dahulu.

Mengapa Orang Bisa Meninggal Saat Tidur

Mungkinkah orang meninggal saat tidur, meski tidak menderita penyakit serius? Faktanya, mungkin saja. Walaupun tubuh dalam kondisi prima dan sehat, orang bisa menghembuskan napas terakhir dalam tidur, seperti dikutip dari laman Methode of Health.

Lalu, dalam kondisi apa seseorang bisa meninggal saat tidur, dan apa penyebabnya?

Bisa terjadi pada bayi

Sindroma Kematian Bayi Mendadak (SIDS) adalah topik yang menakutkan bagi calon ibu dan ibu baru.Menurut American Academy of Pediatric (AAP), SIDS didefinisikan sebagai, kematian bayi yang tiba-tiba. Kondisi ini biasanya rentan terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun.

Di Amerika Serikat 2500 kasus SIDS terjadi setiap tahunnya. Sebagian besar kasus SIDS berkaitan dengan posisi tidur bayi. Karena itu, Anda perlu memperhatikan beberapa petunjuk berkaitan dengan risiko bahaya yang dihadapi oleh bayi saat tidur. Seperti, kehabisan napas, tergencet, tercekik, dan jatuh.

Faktor risiko utama SIDS adalah posisi tidur bayi yang tengkurap. Beberapa peneliti memiliki dugaan bahwa posisi tengkurap memberikan tekanan pada rahang bayi, sehingga mempersempit jalan napas bayi.

Untuk mencegah hal ini terjadi, baringkan bayi dalam posisi terlentang, wajah menengadah ke atas. Dan, usahakan bayi tidur dalam boks yang tidak dipenuhi mainan. Jangan meletakkan bantal, boneka, selimut berbulu, atau alat lain di tempat tidur bayi.

Gangguan tidur mematikan

Sleep apnea atau henti napas sejenak saat tidur akibat terganggunya saluran pernapasan ternyata bisa berakibat fatal, yakni kematian akibat berkurangnya oksigen pada tubuh.

Penelitian terkini menunjukkan sleep apnea meningkatkan risiko kematian dini pada orang dewasa dan manula. Hal ini terjadi karena penderita sleep apnea mengalami gangguan sumbatan pernapasan saat tidur hingga bisa terjadi henti napas. Gejala ganggun ini yang paling mudah dikenali adalah tidur mendengkur.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Dr.Naresh Punjabi, dari John Hopkins University School of Medicine, Baltimore, AS, gangguan tidur ini meningkatkan risiko kematian hingga 40 persen. Sleep apnea menyebabkan jumlah oksigen yang beredar dalam tubuh berkurang sehingga jantung bekerja lebih keras. Hal ini jika berlangsung berkepanjangan bisa memicu serangan jantung atau stroke.

Penderita sleep apnea seringkali tidak menyadari gangguan tidur ini. Akibatnya, meski sudah merasa tidur lama, namun saat bangun tidak merasa segar dan mengantuk di siang hari. Jika Anda sering mengalami keluhan ini, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.