Kamis, 19 Agustus 2010

Kenali Isyarat Wajah Bayi

Bayi biasanya akan melakukan komunikasi dengan menggunakan anggota tubuh dan juga mimik wajah, tapi terkadang orangtua tidak menyadari hal tersebut. Karena itu kenali bahasa isyarat dari wajah bayi.

Salah satu hal yang membuat orangtua merasa frustasi adalah merasa tidak dapat mengenali keinginan dan kebutuhan sang bayi, seperti apakah ia merasa lapar, suasana tidak nyaman atau merasa sakit.

"Bayi bisa melakukan komunikasi jauh sebelum ia bisa mengucapkan kata-kata pertamanya," ujar Linda Acredolo, PhD, profesor psikologi di University of California, seperti dikutip dariParenting, Jumat (20/8/2010).

Selain itu bayi sebenarnya sudah terlahir dengan memiliki kemampuan untuk mengekspresikan emosi, termasuk emosi stres atau bahaya dan emosi senang atau kepuasan. Ketika orangtua bisa menanggapai dengan cepat isyarat yang diberikan oleh si bayi, maka bayi akan merasa aman dan ikatan yang terjalin antara orangtua dan bayi akan semakin kuat.

Tapi tidak mudah untuk memahami isyarat yang diberikan oleh si bayi, karena tidak semua bayi memberikan sinyal yang sama persis dan kadang membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya benar-benar memahami bahasa bayinya. Salah satu isyarat yang diberikan oleh bayi adalah melalui wajahnya.

"Ekspresi wajah lebih halus dibandingkan dengan menangis, misalnya hanya sedikit mengerut atau hanya dahinya saja yang berkerut. Tapi orangtua tetap bisa memahami isyarat wajah ini," ujar David Hill, MD, asisten profesor pediatri dari University of North Carolina Medical School.

Untuk itu tak ada salahnya untuk memahami isyarat yang diberikan si bayi melalui wajah mungilnya, yaitu:

Tatapan menolak
Bayi terkadang memerlukan istirahat dari aktivitas kontak mata sehingga memalingkan mukanya. Sekitar usia dua bulan, bayi terkadang memutar kepalanya ke samping, bermain dengan jari tangan dan kakinya atau bahkan menangis. Hal ini biasanya dilakukan untuk memutuskan kontak dengan orang dewasa.

Orangtua terkadang terus berbicara dengan bayinya atau mencoba bergerak mengikuti mata sang bayi untuk bisa mendapatkan perhatian bayinya kembali. Tapi bayi juga membutuhkan waktu untuk beristirahat. Karenanya orangtua bisa menunggu dengan tenang sampai bayi kembali melihat wajah orangtua dan tersenyum kembali.

Tersenyum
Bayi akan senyum untuk pertama kalinya pada usia 6-8 minggu. Pada usia dini, senyum bayi cenderung memberikan arti adanya kepuasaan secara fisik, misalnya saat mendapatkan handuk hangat setelah mandi atau berada di sekitar orang-orang yang memang menyanyanginya.

Usahakan orangtua tetap mendorong bayi dengan bereaksi secara positif agar bayi tetap bisa tertawa dan tersenyum kembali. Selain itu takada salahnya untuk memberikan pujian atau kata-kata positif ketika bayi tersenyum. Karena meskipun bayi tidak memahami kata-kata tersebut, setidaknya ia tetap mendapatkan pesan.

Peniru wajah
Pada usia 3-4 bulan, kebanyakan bayi akan belajar untuk meniru ekspresi wajah seperti takut, ekspresif dan sedih. Kemudian saat usia sembilan bulan, jika ia melihat orang asing maka ia akan melihat wajah ibunya dan melihat ekspresi sang ibu. Jika ibunya tertawa maka iapun akan tertawa, tapi jika ibunya menunjukkan ekspresi tertekan maka ia akan menangis dan menempel dengan sang ibu.

Untuk itu jika orangtua merasa stres atau tertekan, sebaiknya tidak menunjukkan wajah tersebut di depan sang bayi. Karena bayi biasanya akan jauh merasa stres dibandingkan dengan ibunya. Usahakan untuk tersenyum atau memberikan sentuhan-sentuhan halus bagi sang bayi agar ia tetap merasa tenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar anda atas tulisan saya.